Peran Keluarga dalam Mempertahankan Kesehatan Masyarakat
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam mempertahankan kesehatan masyarakat. Menurut dr. Adi Utarini, seorang pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, keluarga merupakan tempat pertama di mana pola hidup sehat mulai terbentuk. “Keluarga memiliki peran sebagai agen sosialisasi dalam memberikan pengetahuan dan nilai-nilai tentang pentingnya menjaga kesehatan,” ujarnya.
Dalam menjalankan perannya, keluarga dapat melakukan berbagai tindakan preventif untuk mencegah penyebaran penyakit di masyarakat. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, penularan penyakit seperti flu, diare, dan demam berdarah dapat dicegah dengan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Selain itu, keluarga juga berperan dalam memberikan dukungan emocional dan sosial kepada anggota keluarga yang sedang sakit. Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Sp.PD-KHOM, ahli penyakit dalam dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa dukungan keluarga dapat mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi pada penderita penyakit. “Keluarga yang peduli terhadap kesehatan anggota keluarganya akan mampu memberikan motivasi dan perawatan yang baik,” tambahnya.
Namun, tidak semua keluarga mampu menjalankan perannya dengan baik dalam mempertahankan kesehatan masyarakat. Dr. Yulia Lanti Retno Dewi, M.Kes, seorang dosen kesehatan masyarakat dari Universitas Negeri Semarang, menyebutkan bahwa faktor ekonomi dan pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan keluarga dalam menjaga kesehatan. “Keluarga yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan informasi kesehatan cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit,” jelasnya.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan peran keluarga dalam mempertahankan kesehatan masyarakat. Menurut Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, M.P.H, Ph.D, seorang pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, upaya tersebut dapat dilakukan melalui program-program edukasi kesehatan dan pemberdayaan keluarga. “Keluarga yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kesehatan akan mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” tutupnya.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya peran keluarga dalam mempertahankan kesehatan masyarakat perlu terus ditingkatkan agar tercipta masyarakat yang sehat dan produktif. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan keluarga dan masyarakat.